Kerajaan Tarumanegara


 Kerajaan Hindu tertua kedua adalah Kerajaan Tarumanegara, diperkirakan berlokasi di Lembah Sungai Citarum, Jawa Barat. Sumber-sumber sejarah kerajaan ini diperoleh dari prasasti-prasasti yang berhasil ditemukan. Namun, tulisan pada beberapa prasasti seperti prasasti Muara Cianten dan prasasti Pasir Awi sampai saat ini belum dapat diartikan. Informasi berhasil diperoleh dari tulisan pada kelima prasasti lainnya, terutama prasasti Tugu yang merupakan prasasti terpanjang. Tujuh prasasti dari Kerajaan Tarumanegara adalah Prasasti Ciaruteun, Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Jambu, Prasasti Muara Cianten, Prasasti Tugu, Prasasti Pasir Awi, dan Prasasti Munjul.
Prasasti Ciaruteun


      Dari salah satu prasasti yaitu Prasasti Ciaruteun yang ditemukan di Desa Ciampea, Bogor diketahui bahwa Purnawarman dikenal sebagai raja yang gagah berani. Dari deskripsi ini dapat disimpulkan sangat pentingnya kedudukan Raja Purnawarman. Data sejarah yang lebih jelas  terdapat pada Prasasti Tugu. Pada prasasti yang panjang ini dikatakan bahwa pada tahun pemerintahannya yang ke-22, Purawarman telah menggali Sungai Gomati. Dari prasasti tersebut dapat disimpulkan bahwa Purnawarman memerintah dalam waktu yang cukup lama. Menurut Naskah Wangsakerta dari Cirebon Kerajaan Tarumanegara didirkan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman, berikut silsilah raja-raja Tarumnegara menurut Naskah Wangsakerta
  • Jayasingawarman (358-382)
  • Dharmayawarman (382-395)
  • Purnawarman (395-434)
  • Wisnuwarman (434-455)
  • Indrawarman (455-515)
  • Candrawarman (515-535)
  • Suryawarman (535-561)
  • Kertawarman (561-628)
  • Sudhawarman (628-639)
  • Hariwangsawarman (639-640)
  • Nagajayawarman (640-666)
  • Linggawarman (666-669)     
      Sumber sejarah penting lain yang dapat menjadi bukti keberadaan Kerajaan Tarumanegara adalah catatan sejarah pengelana Cina yang menyebutkan perjalanan pendeta Fa-Hsein pada tahun 414 dan catatan Kerajaan Dinasti Sui dan Dinasti Tang. Fa-Hsein menyebut adanya kerajaan To-lo-mo (Taruma) dan menyatakan bahwa di tempat itu sudah ada tiga agama, yaitu Hindu yang merupakan agama paling banyak penganutnya, kemudian Buddha dan agama yang 'kotor' (mungkin animisme dan dinamisme). Menurut kronik Dinasti Tang pun memberi keterangan bahwa Kerajaan Tarumanegara mengirimkan utusan ke negeri Cina pada tahun 528, 535, 630, dan 669 M. Setelah tahun 669 M tidak terdengar lagi Kerajaan Tarumanegara mengirimkan utusan. Diperkirakan Tarumanegara mengalami keruntuhan karena diserang oleh Kerajaan Sriwijaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar